সোমবার, ৩০ আগস্ট, ২০১০

Variasi Kegiatan (17-23 Mei)

Kegiatna minmggu ini sangnat beragam. Awal pecan saya berusaha untuk bereskan praskripsi. Sudag mau hampuir akhir tahun, tetapi saya belum pernah bertemu pembimbing. Dosen pembimbing saya adalah Rm. Martoni. Beliau adalah dosen ltirugi dan tinggal menetap di keuskupan Maumere karena selain sebagai dosen ia juga menjabat sebagai sekretaris uskup. Awalnya saya sanga takut dan berpikir bahwa baliau akan marah karena baru kali ini pergi bertemu dengannya. Tetapi dugaan saya meleset. Ia sagnat ramah. Untunglah bahwa saya sudah membuat semua praskripsi saya, sehingga ketiak secara sepintas ia langsung menganggukan kepalanya dan hanya satu kat ayang keluar; “bagus”!
Setelah kami berbicara cukup lama dan berbagai topic tetapi pembicaraan yang paling hangat adalah tetnang keluarga yang saya nginap waktu liburan kemari di Larantuka, dimana Oma di rumah adalah tantna kanduing dari Romo. Saya juga bertemu dengan Om Sus yang selama beberapa bulan terakhri ini berpraktik di keuskupan, bantiu-bantu di secretariat.
Hari selalsa sore kami mengalami kekalahan yang paling tragis. Tim tingakta IV harus bertekut lutut di bawah tingakt 1 dengn skor telak 4-0. Saya sendiri hanyabermain di babak pertama, Karen asering jatuh akhirnya ditarik keluar. Sial Memang, padahal juara sudah di depan mata, karena kami cukup menahanimbang kami akan kelua sebagai juara. Tetapi itulah bola kaki, kdang kia harus berteriak merayakan kemengan, tetapi kadan juga kita harus menundukan kepala, meratapi kekalah yang dramatis.
Tanggal 20 adalah acaa pesta seklaoah atu lebih dikenal dies natalis. Acara ini dimulai dengan misa bersama yang dipimpin langsung oleh ketua sekolah yang baru, P. Bernard Raho, SVD. Ada resepsi bersama sekaligus dengan pembacaan juara perlombaan dan penyerahan hadia. Di luar dugaan katua tulis saya masuk dalam nominasi juara. Dsys berada di posisi keempat setelah teman Charles, Ence, dan Redem. Tetapi ini suatu langakah awal yang baik untuk mengembangkan minat menulis saya. Hadiah yang say adapt adalah sjumlah uang, tidak banyak sih, tetapi lumayan untuk traktir teman-teman makan, hehe.
Suarasan gembira dise natalis belum hilang kami harus berduka lagi. Kali ini musisi senior NTT, P. Daniel Kiti meninggal dunia di biara Simeon Ldalero. Rumah induk Ledlaero kemblai berduka karena kehilangna putra terbaiknya. Selama hidupnya Pater Dan sanga t berjasa bagi pengembangnamusk inkulturasi daerah. Lagu-lagu yang ia ciptakan sangat khas dan unik. Misa pengubruan berlangsung pada hari minggu di kapela agung Ledalro, dan jenasahnya dikebmukan di perkuburan Ledalero. Selamat Jalann Pater, semoga diterima di sis kanan Alllah sendiri.
Acar rekoleksi komunitas yang seyogianya diagendakanpada hari sabtu ini harus batal karena kematian P. dan Kiti. Tetapi saya diminta oleh umat di lingkunga St. Arnolfus untuk memimpin ibadat pelepasa patung. Ada tarian dan sapaan adat untuk pelepasan patung Bundan Marian ini. Bukan saja sangat inkulturatif tetapi juga sangat variatif. Ibadat dimulai pukul 19.00. Say tidak bisa mengikuti perarakan patung setelahnya karena masih ada tugas yang akan saya kerjakan di unit.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন