সোমবার, ৩০ আগস্ট, ২০১০

An Unforgetable Week (24-30 Mei)

Ada informasi baru bahwa ujian eskatologi dimajukan. “Aduh sialan, kali ini pasti akan injry time lagi”. Istilah injury time aring digunakan di kalangan para mahsiswa STFK Ldalero. Ketika Besoknya da ujian hari ni baru mulai belajar, bahkan mukut semalam suntuk. Istilah padanan yang sering kali juga kami gunakan adalah belajar dadakan. Alhasil, setelah selesai ujian pa yang kita pelajari hilang seketika, tnapa membekas sedikir pun.
Rabu, 26 Mei dilangsungkan ujian Eskatologi. Untunglah bahanya yang diberikan tidak terlalu sukit dan butuh jawaban refleksi. Pertanyaan ssangat terbuka dan menuntut daya nalar berpikti dari masing-masign mahasiswa. Sore harinya ada semifinal kompetisi Leldaeo anara Unit Rafael dan Unit fransiskus. Pertandinga ini dimenangkan oleh inut Fransiskus. Teman-teman dari unit Rafael terpaksa menguburkan dalam-dalam mimpi mereka untuk tampil kedua kalinya di final.
Hari kamis ini hari paling fatal. Di ledaleo ada misa peringata empat malam Pater Daniel Kiti, SVD. Kami yang dipercayakan menggaung kor. Masalahnya adalah salh informasi. Sebagai ketuan unit saya umukan bahawa perayan ekaristi akan dilangsungkan di kuburan Ledalro seperti biasa. Dan itu berarti pukul 18.15. Ternyata Perayan ekaristi dimuylai tepat pukul 18.00. Kesalahn ini tentu saja sudah membuat kami malu karena tiba dipenguburan kami sudah terlambat, dan perayaan ekarisit sudah dimulai. Kami mesti mengambil tempat di depan lagi. Semua teman-teman bukan hanya malu tetapi juga gugup. Saya yan gmengiringi lagu Tuhan kasihanilah kami. Persoalanmuncul lagi ketika selesai bacaan, kami tidak menyiapkan lagu antarbacan. Untuk menyelamarakn situasi saya akhirnya maju dan mulai mengiringi kembali lagu bahagia abadi dari Yubilate. Selanjtnya Kor pun jadi berantakan.
Saru alsan yan gmembuat kami terlambat adalah persiapan segala sesuatu untuk ziarah besok pagi ke Dian Desa. Kami harus menyiapakan segala sesuatu, dan ini menyebakan banyak teman-teman yang terlam,bat. Ziarah kali ini pun sangat problematic. Kami sudah menyiapakan jauh-jauh hari agenda ziarah ini, tetpai seksi liturgy kominitas mengam,bil keijakan bahwa ziarah kami dipagabung kdengan zunit-unit lain. Tantu saja kami tidak terima, dan pasti acara kami akan berantakan. Karena di dalamnya kami padukan dengan acara rekreasi dan evaluasi yang dibuat dengan melibatkan anggota unit.
Kami agak terlamat ke Dian Desa katena msih harus tunggu karyawati pulang belanja dari pasar. Perayaan ekaristi baru dimulai pada pukul 09.00. Bapak Petrus serta para karyawan turut hadir dan mengambil bagian dalam perayaan ekaristi ini. Setelah misa, ada rekreasi bersama di pantai. Ada bakar-bakar,a da main kartu bareng, ada jalan-jalan, dan saya sendiri lebih memilih untuk berenang sepuas-puasnya. Kira-kira pukul 02.00 kami baru kelua dari Dian desa Wairitak.
Hari sabtu ini ada pertemuan evaluasi umum komunitas. Kali ini saya harus mempertanggungjawabkan kelalain kami di hadapan komunitas. Semua bermula dari Pater Goris Nule yang meminta kami mempertanggungjawabkan kesalahan yang dibuat pada hari kamis kemarin. Saya harus menjawab sejumlah pertanyaan dari Pater Rektor yang berbicara dalam keadaan marah. Untunglah saya bisa menjawab semuanya dengan tenang. Kami sungguh dengan renadah hati mengakui setiap kesalahan kami. Pelajaran bagi saya supaya selalu teliti dalam mengerjakan segala sesuatu.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন