শুক্রবার, ২০ আগস্ট, ২০১০

Sudah Saatnya Pulang (19-25 April 2010)

Bangun tidur hari ini matahari sudah jauh di ufuk atas. Tidak terasa, sisa-sia kecapaian yang masih melekat hampir di seluruh tubuh. Ake kaget karena dibangunkan oleh Adik kecil di rumah, karena ada tamu yang darnag. Ke tika keluar dalam keadaan masih ngnatuk, akutemui bapak ketua lingkunga telah beridiri di depan pinttu. “ Aduh no, temna-teman su tunggu di rumah untuk makan perpisahan sebelum jalan”. Aku segera bergegas ke kamar mandi, mandi secepat mungkin dan langsung berbgegas ke tumah bapak ketua lingkungan. Memang betul di sanan teman-teman tela tunggu. Ketika saya tiba, kami langsun gmulai dngn adoa makan. Sementara makan, bapak ketua lingkungan mengucapakan kata-kata terima kasih atas kunjungna kami, dan saya mewakili teman-teman mengucapakan sepata kata yang sama, terima kasih dan mphn maaf untuk smeua kelalian kami.
Serelah makan saya kembali kerumah utnuk segera berkemas karena pada pukul 10.00 nati ada acara pelepasa di Gereja. Rasanya begitu berat untuk pulang Ica dan DEde belum pulang sekolah. Begitu pula Okta. Ketika sedang mandi, adikku yan gbungsu dan lagi cengeng-cenggngnya berteriak: “flatel…ada tamu,cewe”. Aku jawba polos ddari kamar mansdi, “Iya Rendy bilang tunggu sedidkir kaka masih mandi”. Dari kamar mandi bergegas aku bergati pakaian dan langsung menuju ke depan tumah. Ternyata ICca, seorang gadis yang sudha bekerja sebagaipenerbangan datang. Ia menitipkan beberapa makanan ringan, dan memberiku sejumlah uang. Awalnya Dia hany aingin membeli buku tapi ketika aku ingi mengembalikan uang sisanya, dia menolaknya.
Stukutlah mobil Pick up di rumah dipakai untuk mengnatar kami ke pelabuhan. Karena itu ada kesempatan untuk menjemput icca di sekolah. Kami segera meluncur ke sekolah. Icca masih di dalam kelas. Ketika keluar ia langsung datang mendekat. Aku segera menggendongnya. Lalu aku meminta iisn kepada bu gutu supaya Icca bisa ikut sampai ke pelabuhan. Syukurlah ibu guru pun setuju. Dari sekolah kami langsung ke rumah sakit. Okta masih sakit. Sejak tadi pagi pergi periksa ke dokter sampai saat ini belum pulang juga. Samapi di rumah sakit ternyata belum dapat gilitan untuk perikasa. Ema dan Okta msaih tunggu di luar. Okta dalam keadaan tertidur pulas. Bahkan kedatangan kami pun, tidak menggangu tidurnya. Saya langsung berpamitan dengan Mama di situ. Menyedihkanmemang, maunya tinggal lebih lama lagi. Daru rumah sakti kami langsung bergegas ke paroki.
Di Paroki temna-teman telah banyak berkumpul di damping keluarga yang mengantar merkea. Begitu banyak barang dan jarahan yang dibawanya serta. Ketika semua mobuil sudah siap, kami mulai berdfoa dan memohon berkat Tuhan untuk perjalana kami. Perjalana ke pelabuhan seperti parade besar-besaran. Banyak kendaraan yang mengantar. Begitu juga merka yan gmengat kami. Tidak yahu berpa jumlahnya, tetapi pelabuhan Lewolwba hampir penuh sesak. Bapa, rendy dan Icca masuk ke dalam kapal, sementara Iwan tetap berdiri di luar. Icca Belum mau turun dari geongonganku, Samapi ketika kapal hendak mau jalan saya baru membujukny auntuk turun. Kapal pun mulai lepas dari bibir dremaga. Sangat Nampak banyak yan gmengusap air mata karena kepergian kami, Para otang tua, sahabat, dam kenalan hanya bisa melambaikan tangan dengna mat ayang berkaca-kaca. Selamat tinggal Lamhora, Selamta tinggal Lembata, Samapi ketemu lagi.
Kapal masih singgah di pelabuhan Waiweran guntuk menjem;put beerap apenumpang. Salah satunya adalah Amal, adik dari teman Atel yan gingin ke Larantuka. Say sempa turun dari kapal untuk memblei minuman di sekitar pelabuhan Waiwerang. Kapal akhirnya tiba di latantuka sekita pukul 16.00. Di pantai besar Geri sudah menunggu untuk menitipkan buku semata santa dan beberapa snack ringan yan gdisiapkan mama di Larantuka. Rupanya semua kami sedang lapar, sehingga Snack seketika saja habis dimakan. Kami masih singgah di Belogili, kampunya teman Sipri Daton utu Kaman siang meskipunhari sudah sore. Dis ana kami dismabut dngan sangat ramah oleh keluatag aSipri Daton. Semua mereka sangat ramah. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama di rumah karena harus meneruskan perjalanan. Tiba- di unit kira-kita jam Sembilan malam. Karen a Capai saya langsung etertidur. Sebelum tidur saya masih semapt berguman, “ mudahan-mudaha saya bertemu lagi semua merka yang saya tinggalkan dalam mimpi-mimpiku”.
Hal lain yan gpatut dicatat, dalam minggu ini juga kami berhasilmenglahkan dua keseblasan tanggung di Ledalero yakni tim fransiskus dan tim Agustinus. Mipi fransiskus untuk memetik kemenangan atas tim kami akhirnya tertunda lagi. Mereka menyerah dengan kekalahn tipis 3-2. Semntara itu, tim Agistinus harus puas dengna kekalahn ang mereka terima. Skor 3-1 untuk kemengan tim kami. Dnegna demikian kami berlangkah maju ke babak semifinal dnegna memipin pool A, di semifinal nanti kami akan berhdapan denga tim Yosep atau Mikhael.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন