বুধবার, ২৪ মার্চ, ২০১০

Semuanya Kash Sayang (8-14 Feb’ 10)

Ide tentang membuat acara valentine day terlintas begitu saja dalam benak saya. Ide yang telah ada itu akhirnya saya sampaikan pada teman-teman dekat. Semua setuju untuk mengadakan suatu acara bersama di wisma, meskipun ini menjadi hal baru yang tidak biasa dibuat. Ide tersebut saya sampaikan kepada Pater Prefek, Pater Paskalis Lina, seorang imam muda yan baru saja menyelesaikan studinya di Roma. Gayung bersambut, akhirnya ia menyetujuai acara ini dengan cataan dibuat untuk meningkatkan rasa cinta kasih dengan sesama ikita. Kemudian, Sebagai ketua unit, saya membentuk sebuah tim yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan acara. Tim itu saya beri nama tim 5, mengikuti sebuah tim yang popular akhir-akhir ini, yang dibentuk presisden SBY untuk mencari informasi tentang masalah di KPK. Anggota tentu terdiri dari 5 orang sesuai dengan namanya. Setelahmengadakan pertemuan teman-teman langsung memilih saya sebagai ketuanya.
Selama seminggu ini, bersama teman-teman, kami membuat rancangan acara yang agak beda dengan acara-acara biasanya. Hai kamis setelah pulang kuliah langsung ke Maumere untuk membeli beberapa keperluan pesta nanti. Ini yang sungguh membosankan. Saya harus membelikan beberapa ornament dekorasi seperti bunga, balon, dll. Seumur hidup ini pertama kali saya membeli barang-barang seperti ini. Pulang dari pasar saya harus ke Patisomba lagi kunjung ade mea yang barusan permandian. Pulang dari sana disuruh bahwa pisang satu tandak. Saya sudah berusaha untuk menolak, tetapi mama di rumah kemudian berkata, “ bahwa saja de, nanti mungkin kalau kepingin makan pisang tinggal makan saja toh”. Seketika itu juga saya langsung ingat bahwa hari minggu ini ada acara di wisma. “Aduh bawa saja, mungkin ini akan jadi makanan tambahan nanti”. Pulang kembali ke unit langsung disambut dengan ledekan dari teman: “uhh…ibu-ibu, baru pulang dari pasar yah?” Dalam hati sata hanya bisa berkata: “ aduh sialan!!”
Bersyukur sekali bahwa hari valentine jatuh pada hari minggu, sehingg a ada kesempatan untuk menyiapkannya dari pagi. Lauk makan siang untuk hari minggu kami pindahkan ke malam. So, siangnya terpaksa makan ikan kering karena beberapa ekor ayam akan dipotong untuk acara malam. Teman Thalis dan Ois, mulai mendekorasi ruangan. Acaranya akan berlangsung di kamar rekreasi. Tidak seperti biasanya yang dibuat di kamar makan. Seluruh acara di buat dalam satu paket. Acara dimulia pada pukul 16:00, yang dibuka dengan Futsal kasih sayang. Dalam pertandingan futsal ini kami dibagi dalam dua tim seturut unit dimana kami tinggal awalnya yakni tim Gabriel dan tim Mikhael. Kami dari tim Gabriel mengenakan kostum orange dan teman-teman dari unit Mikhael mengenakan kostum biru. Pertandigan Futsal akhirnya dimenangkan oleh kami, unit Gabriel dengan skor 5-3. Setelah pertandingan langsung berkumpul untuk menyantap kolak kasih sayang, yang telah disiapkan oleh seksi konsumsi Paul, dkk.
Setelahnya, kami bergegas mandi, untuk siap-siap mengikuti ibadat kasing sayang. Tampak para tamu mulai berdatangan. Ibadat dikemas dengan sangat kreatif oleh teman Charles. Dalam renungannya, ia mengajak kita semua untuk berbagai kasin sayang dengan orang lain orang lain bukan hanya pada kesempatan sekarang ini tetapi kapan dan dimana saja kita berada. Renungan itu berjudul “Make Love Not war”. Sebuah judul yang diambil dari ungkapan yang pernah popular ketika terjadi perang Vietnam. Renungan ini juga diawali dengan kutipan dari buku crime and punishment karya novelis Rusia, Dostoyevsky. Sudah tentut hanya mau menggambarkan kekuatan daya cinta Sonia. Yang membuat ibadat makin menarik di dalamnya ada masmur cinta yang didaraskan bersama-sama. Musik pun mengiringi ibadat, bukan membuat suasana makin romantis, tetapi semuanya hanyut dalam kesadaran bahwa yang namanya cina mesti dibagaikan kepada sesama.
Setelah ibadat, semuanya langsung ke kamar makan, menyantapi makanan apa adanya. Para tamu dibagi ke meja-meja. Di kamar makan kami hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit karena mesti cepat-sepat ke ruang rekreasi untuk mengikuti acara selanjutnya. Ruangan rekreasi tampak sangat cantik malam ini. Ada tiga lukisan besar yang menutupi dinding-dinding ruangan. Di tengah terdapat sebuah logo bertuliskan pujangga sendal jepit. Di sudut sana ada layar yang ditata amat indah dengan tulisan “From Your valentine”. Acara baru dimulai pukul setengah Sembilan malam karena teman-teman masih sibuk mempersiapkan kado valentine. Ada juga para tamu yang datang ingin menyumbangkan lagu sehingga masih butuh penyesuaian dengan organis.
Mestinya malam ini teman Aim yang dipilih menjadi MC. Awalnya ia sudah menerimanya meskipun ia belum sekalipun berdiri di depan umum sebagai MC. Ketika acara mau mulai ia memanggil saya dan minta kesediaan untuk menjadi MC. “Kenapa bro?”, begitulah saya bertanya hendak mencari tahu alasannya. “ Aduh tadinya saya pikir tamunya hanya sedikit tetapi sekarang ada banyak tamu, nyali saya langsung ciut, kawan”. katanya dengan logat kupang. “Wuhhh parah ne, saya juga mau oemong apa”, jawabku. “Yah lu tolong sa…Lu kan sudah biasa MC to? Katanya dengan nada memelas. ” Sialan…!!” kataku dalam hati. Saya akhirnya menerima saja karena acaranya toh akan segera dimulai.
Acara dimulai dengan menyanyikan bersama lagu kasih yang sempurna (Bapa yang kekal). Selanjutnya ada satu dua kata dari kae-kae kaul kekal. Kae Gusti Fasak dipilih untuk mewakilinya. Acara selanjutnya adalah acara request lagu. Teman-teman yang dipercayakan membawakan lagu dimnta untuk menyanyikan di depan. Saat inilah muncul pendatang baru seperti Cello, Elly, dan Kae Ebit. Ada juga tamu yang datang bernyanyi. Pokoknya organis stand by di panggung utama. Setelah acara bernyanyi ria, kami beralih dengan acara tukar kado. Ini yang paling nyentrik. Semua kado dikumpulkan lalu dibagi satu persatu ke masing-masin gorang. Ada yang bungkusannya besar dan cantik, tetapi didalamnya hanya satu buah sampoo bungkus harga lima ratus rupiah. Yang jahat dari teman-teman adalah mereka langsung buka saat itu juga. Teman Eksel mempunyai kado yang paling lain yakni sebuah lukisan bergambarkan bunga mawar. Dalam konsep awalnya ia hendak menghadiakan itu kepada seorang cewek yang sempat hadir malam ini, tetapi sayang karena dibagi secara acak akhirnya lukisan itu jatuh ke tangan Egi Binsasi. “Dengan spontan ia langsung berujar; “sialan, jeruk makan jeruk”.
Pater tidak sempat hadir, pada acara ini karena ada tamu yang mendadak datang di Ledalero. Setelah acara tukar kado, masih ada acara lain lagi yakni tusuk balon. Ada lima balon utama yang tergantung di tengah ruangan. Di dalamnya tentu berisikan kupon yang berisiskan suruhan atau perintah. Yang menusuk balon pertama adalah yang mewakili teman-teman kelas dua. Teman Thalis dipercayakan untuk mengambil undian, dan pilihannya jatuh pada teman Elly. Jadi teman elly yang menjadi penusuk balon pertama. Setelah menusuknya, ada pun suruhan yang ia dapatkan yakni bercerita tentang pengalaman jatuh cinta. Suasana makin ramai karena, dari sekian banyak orang, teman Elly lah yang paling imut, dan dia selama enam tahun berada di seminari sehingga terkesan sangat lugu. Tetapi ia sangat jujur menceritakan bahwa ia belum pernah pacaran, hanya pernah naksir orang. “Hehehe, yang benar saja nih,,kalau begitu siapa yang mau pacaran dengan teman kita yang satu ini sillakan tembak dia duluan”. Kelalakarku disambur dengan suara tawa dari banyak orang.
Penusuk balon yang kedua adalah teman Eksel. Suruhannya adalah bergoyang sambil diiringi lagi Nona Lia. Teman eksel yang terkenal sebagai seorang yang humoris, membuat suasana makin kocak, Semua orang memegang perut karena saking lucunya. Balon yang ketiga berisikan suruhan untuk mengekspresikan pengalaman ditolak oleh cewek. Sedangkan balon yang keempat ditusuk oleh teman Cello, yang kuponnya berisikan perintah untuk menunjukkan cara berdansa yang paling baik. Kebetulan balon terakhir kami percayakan kepada para tamu yang tusuk. Adik Elin, seorang mahasiswi akper St. Elisabeth Lela, dan suruhannya yang sama yakni berdansa. Maka, kami sepakat untuk menggabungkan keduanya. Teman Cello dan adik Ellin akhirnya berdansa. Ketika sampai di pertengahan lagu, ternyata muncul beberapa pasangan lain yang ingin berdansa pula. Sialan,,,,padahal yang lain ada maunya…hehe!
Acara terakhir adalah sepatah kata dari Tim 5, saya sendiri yang langsung mewakilinya, sekedar momohon maaf atas acara yang alakadarnya dan sekaligus berterima kasih untuk semua yang sempat hadir dalam acara ini. Acara ditutup dengan gawi dan jai bersama. Selanjutnya, adalah acara bebas. Ada yang bergoyang ria, ada yang lebih memlih untuk bercerita dengan teman-teman. Makanan ringan disedikan diatas meja, yang ingin makan dan minum silakan ambil sendiri. Satu hal yang bisa saya terima dari pengalaman hari ini adalah: kita tidakmesti membatasi anugerah cinta yang diberikan Tuhan kepada kita, hanya untuk diri kita sendiri. Cinta itu mesti dibagikan kepada sesama kita. Hari ini kami telah melewati bebrapa kegiatan yang bernuansa kasing sayang, futsal kasing sayang, ada makan kolak kasih sayang, ibadat kasih sayang, acara makan kasih sayang, bagi-bagi kado kasih sayang, pokoknya semuanya kasih sayang,hehehehe!!!

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন