বুধবার, ২৪ মার্চ, ২০১০

Seloroh Panjang Untuk Virgin (15-21 Feb' 10)

Virgin Sahabatku…
Paras ayu dan senyum manismu
Mengegetarkan kalbu para adam
Hasrat mendamba tanpa kompromi
Kala senja menjemput malam
Ka uterus melangkah penuh ceria
Menapaki lorong-lorong nan sepi
Tak kau sadari mata liar membuntut
Tiba-tiba tangan kekar mencekal
Ongin menjerit tapi apalah daya
Kau pasrah dalam tangisan perih
Betapa rakusnya dia dalam kemolekanmu
Virgin,,… Itulah mahkota para gadis
Tapi, virgn sahabatku berduka
Kini meratap aib karena ternoda
Oleh lelaki biadab bersosok drakula
Maafkan aku virgin,
Tak menemani kala itu
Aku tahu kau merasa terpuruk
Tapi tegarlah, tatap masa depan
Bersamakita bisa merenda asa dan cita.

(Dari seorang sahabat)

Seorang gadis datang kepada mamanya dan bertanya, “ma,,,,berapa harga perawanku?” sang ibu berpikir sejenak lalu berkata; “tidak dijual saya”. Tidak puas dengan jawban iunya ia pergi ke ayahnya dan bertanya: “ pak…apakah perawanku sama mahalnya dengan emas dan gading?” Ayahnya hanya diam dan balik berkata kepaanya: “renungkalah apa arti perawan bagimu…itulah harganya”.

Seorang gadis datang mengatkan kepaa saya bahwa ia tidak perawan lagi. Ini ssuatu yang jarang dilakukan kaum perempuan yang notabene dikenal sebagai makhluk yang suka menyimapn rahasia pribadinya. Dngan sejuta kata maaf mengisahkan kepada saya. Tetapi entahkah aku mesti percaya semuanya itu? Kronologi ceritanya tidak runtut dan terkesan dibuat-buat. Yang aku bisa lakukan adalah menjadi pendengar yang setia. Sebenarnya aku tidak berharap ia akan cerita begitu kepadaku, meskipun aku tahu dari awalnya arah cerita akan sampai ke situ. Aku justru lebih berharap jika ia bertanya kepadaku apa arti perawan? Apakah perawan selalu diidentikan dengan yang suci? Mengapa ada stigma bahwa yang tidak perawan identik pula dengan yang tidak suci. Ahh…perempuan selalu saja jatuh dalam jurang ketidakadilan.
Hai virgin, bangun dan tataplah masa depan..!!!

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন