বুধবার, ৩ মার্চ, ২০১০

Bernazar di Awal Tahun (4-10 Jan' 10)

Apakah waktu itu benar-benar ada?JIka ia mengalir seperti air mengapa kita tidak sanggup melihatnya? Jika ia berehembus seperti angin mengapa kita tidak bisa merasakan? Pertanyaan ini terus menghantuiku setelah beberapa hari ini merasakan hidup di awal tahun. Kadang saya berpikir mengapa waktu mengalir begitu saja. Mengapa pula kita manusia tidak dapat menghentikan putaran waktu, atau membuat perulangan waktu. Laig-lagi pertanyaan ini menghantarkan saya pada suatu permenungan mendalam tentang arti esensial waktu.
Berbicara tentang waktu saya teringat pada sebuah film dengan judul Glitch, yang diperankan oleh Andika Pratama, dkk. Film tersebut mengisahkan adanya perulangan waktu. Kejadian yang pernah kita rasakan sekarang juga pernah kita alami sebelumnya, persis tanpa perubahan. Mereka berusaha menemukan adanya kecendrungan semacam ini dengan suatu kajian ilmiah, tetapi pada akhirnya mereka tetap pasrah dan tidak sanggup. Film ini juga berkisah tentang pencarian terhadap seseorang yang diyakin mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang amat baik tentang waktu. Dia ini adalah seorang penguasa ruang waktu. Sampai akhirnya ia meninggal dan semuanya menjadi tentang kembali.
Menonton film seperti ini juga membuat badan kita merinding. Kadang peristiwa tersebut terjadi pada kita. Ada dua kejadian yang saya alami dalam diri saya tentang kecendrungan seperti ini. Pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP kelas dua. Suatu malam saya pernah bermimpi bertemu dengan seorang gadis. Gadis itu ruanya sangat familiar meskipun dalam mimpi itu sya tidak bisa memastikan kapan pernah saya bertemu pertama kali dengannya. Kami sangat akrab bercerita dan berkelakar layaknya dua orang sahabat. Tetapi ini hanya dalam mimpi. Tiga harinya sesudah bersama teman-teman kami mengunjungi sebuah asrama putri. Posisi saya waktu itu hanya sebagai pengikut, tidak ada satu orang pun yang saya kenal di asrama tersebut. Ketika sedang duduk dengan bercerita di sebuan pendopo, saya kaget ketika seorang gadis datang ke arah kami dan langsung duduk persis di sebelah saya. Saya lama sekali berpikir dimana saya pernah bertemu dengan gadis ini. Wajahnya familiar sekali. Seorang teman memperkenalkan kami. Say akhirnya bernani berrtnya: apa kita pernah bertemu sebekumnya? Ia menggelengkan kepala, tetapi kemudian berkata bahwa dia sepertinya pernah bertemu denganku sebelumnya. Saya mecoba mengingat-ingat sebentar. Setelah bertanya dari mana asalnya, saya pastikan bahwa kami tidak pernah bertemu sebelumnya karena daerah asal kami yang berbeda dan jauh, dan juga tidak ada kemungkinan untuk bertemu dengannya karena dia adalah anak pindahan. Gadis itu ternyata adalah orang yang pernah saya mimpi semalam.
Perisitiwa kedua terjadi pada waktu saya kelas dua SMA, saya pernah berminpi pada suatu malam, seorang teman mengagetkan saya ketika saya hendak ke toilet. Seketika itu juga saya pun kaget dan bangun dari tidur. Saya turun dari tempat tidur dan langsung menuju ke toilet. Ketika memasuki sebuah lorong di toilet saya kaget dan jantung saya rasanya hampir berhenti seketika. Seorang teman mengagetkan saya. Situasinya persis sama dengan yang saya alami dalam mimpi, dan saya dikagetkan oleh orang yang sama. Ketika kembali ke tempat tidur saya hanya bisa duduk merenung sambil bertanya apakah waktu pernah berulang.
Kejadian seperti ini mungkin di satu sisi membuat kita merasa takut, tetapi saya akhirnya merefleksikannya sebagai suatu pelajaran dan masukan, bahwa setiap kegiatan mesti dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh. Setiap usaha dan kerja keras saat ini tidak akan terulang lagi pada masa depan. Kalau pun itu terulang pasti ceritanya lain lagi. Ada tiga hal yang mesti aku buat di tahun ini, yakni lebih rendah hati, peduli kepada orang lain, dan kembangkan bakat yang ada. Semoga Tuhan memberkat niat baikku ini.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন