বুধবার, ১৭ ফেব্রুয়ারী, ২০১০

Cepat Sembuh sahabatku! (7-13 des’09)

Minggu ini, saya banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Nando belum sembuh-sembuh juga. Kondisinya akhir-akhir ini makin parah saja. Semua keluarga ramai pulang pergi dari kampung. Ada yang datang dan ada yang pulang. Beberapa kali saya mesti nginap di rumah sakit. Saya mesti banyak berada di rumah sakit karena komunikasi dengan keluarga lebih baik ketimbang teman lain yang jaga dan mereka tidak bisa berbiara dalam bahasa Ende lio.
Penyakit yang diderita Nando makin rumit saja. Pada awalnya banyak yang bilang malaria tropika lantaran tingkah lakunya yang sudah seperti orang gila. Malaria sudah mempengaruhi sarafnya sehingga saraf tidak bisa bekerja normal lagi. Entah benar atau tidak,tidak tahu. Tetapi saya tetap yakin, tidak mungkin karena malaria. Analisa saya adalah ketdakseimbangan prioritas hidup antara sisi akademis dan psikoemosional. Nando adalah seorang dengan tipe kerja keras, tekun dan sangat disiplin terhadap segala sesuatu. Meskipin terkesan agak ambisius tetapi bagi saya ia tipe orang yang patut diteladani.
Ia seorang, dengan sejuta idealisme dalam dirinya. Dugaaan saya ketika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang dirapkannya maka munculah suatu situasi semacam “shock batin”. Kita tentunya pasti banyak mendengar ada yang mengatakan bahwa seseorang bisa gila karena terlalu pintar. Di sini, sebenarnya bukan berarti bahwa karena dia pintar makanya ia gila tetapi situasi sama seperti yang saya gambarkan di atas. Terlalu banyak idealisme sementara hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Minggu depan ia akan dirujuk ke Jaklarta atas permintaan dokter. Saya sendiri cukup prihatin dengan keadaannya, belum lagi ia menjadi bahan tertawaan bagi teman-teman. Mudah-mudahn ia bisa sembuh cepat dalam waktu dekat.
Pengalaman seperti ini mengajarkan saya untuk selalu tetap menjaga kesehatan. Pertama, sekali saya harus sadar bahwa diri saya adalah gambaran citra Allah. Karena itu merusakan diri saya dengan cara merokok, konsumsi alcohol, dll sama dengan merusakan citra Allah itu senidir. Saya kira itu aplikasi konkret menjaga citra Allah. Yang kedua, saya ini tiggal dalam komunitas, yang tentunhya semua biaya sakit akan ditanggung oleh biara. Saya tidak mau hanya karena saya biaya harus membuang banyak uang, yang semestinya uang itu bisa digunakan untuk keperluan yang lebih penting. Yang ketiga, yang paling membuat saya takut waktu saya sakit adalah keluarga yang selalu mencemaskan saya. Mereka bisa tinggalkan pekerjaan mereka hanya karena cemas dengan kondisi saya. Karena itu, saya berusaha sedapat mungkin untuk menjaga kesehatan.
Selain itu, mesti jaga keseimbangan dalam bekerja. Sehari tidak melulu di kamar untuk belajar tetapi juga perlu rekreasi dan olahraga. Dengan itu mungkin bisa menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dalam diri. Hindari diri dari idealisme yang berlebihan. Memang mengidealkan sesuatu juga penting, supaya hidup kita mempunyai targert dan program yang jelas, tetapi tidak berarti bahwa itu adalah segala-galanya. Mengidealkan sesuatu secara berlebihan tentu akan membuat kita banyak mengharapkan akan terealisasinya impian kita. Nahh, celakanya ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan kita pasti akan mengalami shock batin dan frutrasi. Situasi semacam ini tentu akan sulit disembuhkan.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন