শনিবার, ১৯ ডিসেম্বর, ২০০৯

Ledalero Berduka (9-15 Noph)

“Sedih memang pertemuan kita hnaya sampai pada teolog Karl bart….selamat jalan professor dan sahabatku, semoga diterima di sisi kanannya.”

Saat itu, kami masih asyik nonton Moto GP. Pater Bernard Hayon masuk melalui pintu samping dan mengumumkan berita yang tak perbha kami bayangkan. “teman-teman ada beriata duka, Pater provinsia, Amatus Woi telah meninggal dunia. Semua orang masih tertawa dan asyik nonton televisi. Rasanya tak percaya. Kemudian Pater melanjutkan bahwa Pater Kondrad Baru saja menelponnya dan menyampaikan berita duka tersebut. Semua kami baru kaget untuk kedua kalinya, dan beratanya sakit apa pater? Pater melanjutnya bahwa menurut pater kondarat Beliau mengalami gagal ginjal. Setelah kami langsung ke kapela untuk berdoa Rosario mohon keselamatan arawahnya.
Esok pagi (9/11) baru berita kematian baru terdengar jelas. Pater amatus meninggal dunia di sebuah panti pijat kesehatan karena serangan jantung. Berita kematian juga keluar di detik.com tanpa seorang pun tahu siapa dia sebenarnya. Langit Ledalero pun m,endung kembali. Hari ini, di bawah kolong langit yan gmendung itu , seluruh anggota kemunitas mulai sibuk kembali, ada yan gkeluar masuk kapela untuk berdoa, ada yan gbekerja menyiapkan tenda, dan ada yan gbekerja di dapur. Keluarga Pater dari bajawa-l;aja pun mulaiberdatangan. Saya jaditeringat pada pertemuan terakhir kuliah kami. Waktu itu Pater Amatus berpesan, Untuk pertemuan minggu depan akan diinformasi hari senin nanti, apakah saya bisa masuk tidak. Ternyata informasi yang kami dapatkan hari ini, beliau sungguh tidak bisa masuk untuk selamanya. Pater amatus, kami sungguh merasa kehilangan……..
Menurut informasi jenasah pater amatus tidak bisa didatangkan langsung hari ini karena masih ada urusan dengan pihak kepolisian di Surabaya. Karena itu selsa pagi kami baru bisa mnejemput jenasah pater amatus di bandara. Bandarqa Wao oti pagi ni lebih ramai da biasanya. Banyak orang yang datan gmenjemput jenasah Pater Amatus. Kebanyak para frater, suster, dan pastor. Hampir semuanya mengenakan jubah. Pesawat baur mendarat kira-kira pukul 06.30. Malam tadi jenasahnya disemayamkan di Soverdi kupang, dan diterima oleh Gubernur NTT di Bandara eltari Kupang. Di Maumere, turut hadir bapak bupati dan wakil bupati. Ratusan kendaraan yan gmengiringi perjalanan dari waioti ke Ledalero. Ada ibadat penerimaan di Bandara. Begitu juga di ledalero ketika Jenasah di semayamkan di kapela. Saya masih duduk berlama-lama di kapela dan menunggu sampai giliran doa tiba. Nampak banyak keluarga yang datang. Semuanya menangis histeris karena sama seklai tida menduga akan peristiwa kematian ini.
Misa penguburan dimulai pukul 15.00. begitu nayak oran gyang menghadiri misa. Pater Kondard sebgai wakil provincial bertindak sebagai selebran utama. Homili dibawakan oleh Pater Leo Kleden. Sebuah renungan yang sangat amat bagus. Semua orang terhanyt dalam kesedihan dan kepercayaan akan iman dank e bangkitan. Langit sore ini mendung dan menumpahkan hujan sebentar pertanda turut menangis atas kepergian Pater Amatus. Ada jug abeberapa sambutan sebelum mengantar jenasaha untuk disemayamkan di pekburan ledalero. Cukup lama memang karena sampai dengan matahari terbenam jenasah pater amatus baru dikuburkan. Setelahnya, semua undangan dan umat yan ghadir diminta untuk mencicipi makanan dan minuman yang telah disediakan, mengingat banyak tamu yang datang dari tempat jauh.
Hari kamis sore ada Misa 3 malam di pekuburan Ledalero. Perayaan ekaristi dikuti oleh seluruh anggota komunitas, dan juga keluarga yang turut hadir. Setelah Misa , ada acara makan bersama. Semuanya aberkumpul di unit paulus. Bagi saya ini kali kedua makan di unit Paulus, unitnya orang-ornag senior. Setelah makan kami ditugaskan untuk memebrsihkan alat-alat makan. Tapi tidak lama karena kerjanya banyak orang. Coba kalau hanya satu atau dua orang pasti pasti lama sekali.
Hari sabtu turun mengajar seperti biasa. Kali ini kelihatan murid semakian banyak. Ada yan gpindah dari kelasa lain dan bergabung dengan kami. Kali ni saya hany amenjelaskan tangga nada setiap kunci seklaian langsung diprktikan. Semuanya hamper sudah lancer haynay saja tangga nada mol yan ngperlu dilatih. Saya cukup puas karena banyak murid cukup antusias dengan pelajaran musik. Seandainya mereka tidak suka dengan pelajaranny apasti dengan sendrinya mereka akan tidak suka pula dengan gurunya. Apa yang diajarkan hanya jadi kata-kata kosong. Hari minggu ini rencananya mau ke Lekebai tetapi tunda lagi karena minggu sorenya ada misa pembukaan visitasi general oleh Pater Gregory Pinto dan Bob Kisala. Acara Kunjungan ke Nangahure pun ditunda ke Minggu depan. Padahal orang sudah siap di sana. Akhirnya selama sehari saya hanya di unit saja, tidak kemana-mana.

কোন মন্তব্য নেই:

একটি মন্তব্য পোস্ট করুন