রবিবার, ১ নভেম্বর, ২০০৯

Goodbye My Dear (26 Okto-1 Noph)

Aku bahkan tak mengerti ,
mengapa memilih jalan berlainan.
Barangkali kisah cinta hanyalah pengglan sejarah
yang tersimpan dalam bahtera surga.
Di sini tersisa hanya kata maaf,
dan aku doakan
kamu mendapat pengganti yang lebih baik dariku.
Aku tak berkecil hati merelakan kepergianmu,
karena aku tahu panggilan hidupmu adalah suci.
Pada pertemuan yang terakhir ini,
Aku pinta kepadamu
doakan agar akau sanggup menghadapi kesendirian.
Aku seperti burung dengan sayapmu patah satu,
air mata mulai bergulir dari kedua kelopak mata.
Aku memang laki-laki yang tidak beruntung,
tak punya apa-apa, yang patut aku banggakan.
Dan dalam keterbatasan in aku masih mencitaimu.
Tetapi aku sendiri tidak bisa lari dari realitas hidup
Yang tidak kumengerti secara utuh.
Ada suara lain yang aneh memaksaku
untuk mengtakan bahwa aku harus pergi atas nama cinta.
Memang aku lebih memilih untuk diam
ketika sesuatu yang hakiki tidak bisa diperwakilkan dengan kata-kata.
Keheningan adalah bahasa universal
Yang hanya sanggup diselami oleh hati insani.
Cinta paling hakiki tidak selamanya harus bersatu.
Cinta adalah pembebasan;
bahkan cinta itu pulalah yang memunculkan
kerelaan untuk melepaskan
dan membiarkan orang yang dicintai itu
menemukan jalannya sendiri.
Dunia memang kejam,
ketika ia tidak sanggup
menghindarai solusi atas problem cinta.

Kisah hidupku (19-25 Okto)

Aku yang bertanggung jawab sepenuhnya
untuk menentuka hidupku.
Aku tidak perlu takut terhadap kebenaran diriku sendiri,
kekuatan-kekeatan,
fantasi-fantasi,
harapan-harapan,
gagasan dan sesksualitas,
impian-impian,
atau bahkan sisi gelap dari dirku.
Aku percaya bahwa kegelapan dan pergolakan
selalu mendahului suatu ekspansi kesadaran.
Aku menggunakan dan mendamaikan diriku
dengan keterbatasan-keterbatasan
yang diberikan orang lain kepadaku
dan apa yang kuberikan kepada mereka,
sampai aku melihat,
perilaku orang-orang lain dengan penuh kasih,
yang belum aku pahami sebelumnya.
Aku membuang jauh-jauh sikap benci,
Menolak dan menyalahkan orang lain
dan sikap kekanak-kanakan
untuk menghukum mereka yang menyakiti atau menolak diriku.
Aku menghargai integritas diriku sendiri
dan tidak menggunakanya sebagai suatu ukuran
untuk menilai atau menghukum perilaku orang lain.
Normal bagiku,
bahwa aku tidak akan selalu meresa puasa.
Aku akan selalu menghadapi tantangan-tantangan
yang ditegakan kepadaku.
Penerimaan diriku bukanlah sesuatu yang mati,
sebab penerimaan diri pada dirinya sendiri
menunjukkan adanya diri yang berubah.
Aku bahagia karena aku melakukan apa yang aku cintai
dan mencintai apa yang akua lakukan.
Aku mencintai tanpa syarat
dan memperlakukan hal yang sama kepada oranglain
seperti yang sama aku berikan untuk diriku sendiri.
Jika orang lain mengetahui diriku yang sesungguhnya,
mereka akan mencintai diriku,
karena aku pribadi manusia yang sama seperti mereka.